Kabupaten Sigi
Kabupaten Sigi
Kabupaten Sigi
Peneliti
Naufal Hilmi
Editor
Surahmansah Said
Bagian dari Provinsi
:
Untuk warga Kabupaten Sigi, selain memilih bupati, kamu juga harus memilih gubernur Provinsi Sulawesi Tengah.
Untuk warga Kabupaten Sigi, selain memilih bupati, kamu juga harus memilih gubernur Provinsi Sulawesi Tengah.
Calon Pasangan Kandidat
(5)
:
no.1
Pramono Anung & Rano Karno Lalalala
Pramono Anung & Rano Karno Lalalala
KOALISI PARTAI
Koalisi Kim Plus
Koalisi Kim Plus
Koalisi Kim Plus
Koalisi Kim Plus
no.3
Pramono Anung & Rano Karno Lalalala
Pramono Anung & Rano Karno Lalalala
KOALISI PARTAI
Koalisi Kim Plus
Koalisi Kim Plus
no.4
Pramono Anung & Rano Karno Lalalala
Pramono Anung & Rano Karno Lalalala
KOALISI PARTAI
Koalisi Kim Plus
Koalisi Kim Plus
no.5
Pramono Anung & Rano Karno Lalalala
Pramono Anung & Rano Karno Lalalala
KOALISI PARTAI
Koalisi Kim Plus
Koalisi Kim Plus
Profil daerah
PERMASALAHAN DAERAH
BACA LAINNYA
🗺️ Profil Daerah
🗺️ Profil Daerah
Tentang Daerah
Kabupaten ini berada di Provinsi Sulawesi Tengah dan dikenal sebagai kawasan agraris. Sigi memiliki kekayaan alam berupa hutan tropis dan potensi wisata seperti Danau Lindu yang indah.
Jumlah Penduduk
± 240 Ribu
Luas
5.196 km²
ANGKA PENGANGGURAN (FEB 2024)
2.6 %
-0.4
UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR 2024)
Rp 2,73 Juta
Total Aktivitas ekonomi daerah (pdrb)
Rp 8 Triliun
SEKTOR PENDORONG EKONOMI (2023)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Rp 3,7 Triliun
Konstruksi
Rp 1,2 Triliun
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Rp 1,0 Triliun
Data diambil dari laporan BPS: "[Seri 2010] PDRB Kabupaten Sigi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2019"
Tentang Daerah
Kabupaten ini berada di Provinsi Sulawesi Tengah dan dikenal sebagai kawasan agraris. Sigi memiliki kekayaan alam berupa hutan tropis dan potensi wisata seperti Danau Lindu yang indah.
Jumlah Penduduk
± 240 Ribu
Luas
5.196 km²
ANGKA PENGANGGURAN (FEB 2024)
2.6 %
-0.4
UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR 2024)
Rp 2,73 Juta
Total Aktivitas ekonomi daerah (pdrb)
Rp 8 Triliun
SEKTOR PENDORONG EKONOMI (2023)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Rp 3,7 Triliun
Konstruksi
Rp 1,2 Triliun
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Rp 1,0 Triliun
Data diambil dari laporan BPS: "[Seri 2010] PDRB Kabupaten Sigi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2019"
Tentang Daerah
Kabupaten ini berada di Provinsi Sulawesi Tengah dan dikenal sebagai kawasan agraris. Sigi memiliki kekayaan alam berupa hutan tropis dan potensi wisata seperti Danau Lindu yang indah.
Jumlah Penduduk
± 240 Ribu
Luas
5.196 km²
ANGKA PENGANGGURAN (FEB 2024)
2.6 %
-0.4
UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR 2024)
Rp 2,73 Juta
Total Aktivitas ekonomi daerah (pdrb)
Rp 8 Triliun
SEKTOR PENDORONG EKONOMI (2023)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Rp 3,7 Triliun
Konstruksi
Rp 1,2 Triliun
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Rp 1,0 Triliun
Data diambil dari laporan BPS: "[Seri 2010] PDRB Kabupaten Sigi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2019"
Keuangan Daerah
Keuangan Daerah
Keuangan Daerah
⚠️ Isu Sorotan Daerah
⚠️ Isu Sorotan Daerah
Judul Accordion Pendek
Kategori Isu
Akses Terhadap Hunian yang Layak dan Terjangkau
"Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023, persentase rumah tangga di wilayah DKI Jakarta yang memiliki akses terhadap hunian layak dan juga terjangkau hanya berada di angka 38,80% atau berada pada posisi terendah kedua di Indonesia. Angka ini terhitung memperihatinkan dengan total penduduk Jakarta tahun 2022 mencapai 10 juta orang dan posisi Jakarta sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia.
Tak hanya itu, hanya 56,57% dari total penduduk di Jakarta yang memiliki sendiri bangunan tempat tinggalnya. Selain itu, jumlah rumah tangga di Jakarta pada tahun 2023 sudah berkembang mencapai 2 806 727 rumah tangga. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat pada 5 tahun mendatang serta diperparah dengan lebih dari 10% rumah tangga di Jakarta tinggal di rumah kumuh, tepatnya sebesar 18,82% pada 2022 dan menjadi tertinggi nomor tiga di Indonesia.
Belum lagi angka kepadatan penduduk di Jakarta berada dapat digambarkan dengan tiap 1 km persegi dihuni oleh hampir 16 ribu jiwa. Angka ini menjadi implikasi awal dari adanya total hampir 2 juta rumah tangga yang tinggal di rumah kumuh pada tahun 2023. Rumah tangga yang tinggal di wilayah kumuh ini tersebar di 181 kelurahan dari total 261 kelurahan di Jakarta dengan luasan sebesar 1.024,52 Ha pada tahun 2023.
Harga tanah belum termasuk bangunan di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2023 terhitung mencapai Rp12.428.000 per meter persegi serta meningkat 2,97% setiap tahunnya. Bila dibandingkan dengan UMR Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023-2024 yang berada di angka Rp.5.000.000 butuh 10 tahun menabung bagi anak muda Jakarta---dengan syarat tidak membeli kebutuhan sandang dan pangan---untuk membeli rumah seluar 50 meter persegi di Jakarta dan sekitarnya.
Judul Accordion Pendek
Kategori Isu
Akses Terhadap Hunian yang Layak dan Terjangkau
"Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023, persentase rumah tangga di wilayah DKI Jakarta yang memiliki akses terhadap hunian layak dan juga terjangkau hanya berada di angka 38,80% atau berada pada posisi terendah kedua di Indonesia. Angka ini terhitung memperihatinkan dengan total penduduk Jakarta tahun 2022 mencapai 10 juta orang dan posisi Jakarta sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia.
Tak hanya itu, hanya 56,57% dari total penduduk di Jakarta yang memiliki sendiri bangunan tempat tinggalnya. Selain itu, jumlah rumah tangga di Jakarta pada tahun 2023 sudah berkembang mencapai 2 806 727 rumah tangga. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat pada 5 tahun mendatang serta diperparah dengan lebih dari 10% rumah tangga di Jakarta tinggal di rumah kumuh, tepatnya sebesar 18,82% pada 2022 dan menjadi tertinggi nomor tiga di Indonesia.
Belum lagi angka kepadatan penduduk di Jakarta berada dapat digambarkan dengan tiap 1 km persegi dihuni oleh hampir 16 ribu jiwa. Angka ini menjadi implikasi awal dari adanya total hampir 2 juta rumah tangga yang tinggal di rumah kumuh pada tahun 2023. Rumah tangga yang tinggal di wilayah kumuh ini tersebar di 181 kelurahan dari total 261 kelurahan di Jakarta dengan luasan sebesar 1.024,52 Ha pada tahun 2023.
Harga tanah belum termasuk bangunan di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2023 terhitung mencapai Rp12.428.000 per meter persegi serta meningkat 2,97% setiap tahunnya. Bila dibandingkan dengan UMR Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023-2024 yang berada di angka Rp.5.000.000 butuh 10 tahun menabung bagi anak muda Jakarta---dengan syarat tidak membeli kebutuhan sandang dan pangan---untuk membeli rumah seluar 50 meter persegi di Jakarta dan sekitarnya.
Judul Accordion Pendek
Kategori Isu
Akses Terhadap Hunian yang Layak dan Terjangkau
"Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023, persentase rumah tangga di wilayah DKI Jakarta yang memiliki akses terhadap hunian layak dan juga terjangkau hanya berada di angka 38,80% atau berada pada posisi terendah kedua di Indonesia. Angka ini terhitung memperihatinkan dengan total penduduk Jakarta tahun 2022 mencapai 10 juta orang dan posisi Jakarta sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia.
Tak hanya itu, hanya 56,57% dari total penduduk di Jakarta yang memiliki sendiri bangunan tempat tinggalnya. Selain itu, jumlah rumah tangga di Jakarta pada tahun 2023 sudah berkembang mencapai 2 806 727 rumah tangga. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat pada 5 tahun mendatang serta diperparah dengan lebih dari 10% rumah tangga di Jakarta tinggal di rumah kumuh, tepatnya sebesar 18,82% pada 2022 dan menjadi tertinggi nomor tiga di Indonesia.
Belum lagi angka kepadatan penduduk di Jakarta berada dapat digambarkan dengan tiap 1 km persegi dihuni oleh hampir 16 ribu jiwa. Angka ini menjadi implikasi awal dari adanya total hampir 2 juta rumah tangga yang tinggal di rumah kumuh pada tahun 2023. Rumah tangga yang tinggal di wilayah kumuh ini tersebar di 181 kelurahan dari total 261 kelurahan di Jakarta dengan luasan sebesar 1.024,52 Ha pada tahun 2023.
Harga tanah belum termasuk bangunan di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2023 terhitung mencapai Rp12.428.000 per meter persegi serta meningkat 2,97% setiap tahunnya. Bila dibandingkan dengan UMR Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023-2024 yang berada di angka Rp.5.000.000 butuh 10 tahun menabung bagi anak muda Jakarta---dengan syarat tidak membeli kebutuhan sandang dan pangan---untuk membeli rumah seluar 50 meter persegi di Jakarta dan sekitarnya.
Judul Accordion Pendek
Kategori Isu
Akses Terhadap Hunian yang Layak dan Terjangkau
"Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023, persentase rumah tangga di wilayah DKI Jakarta yang memiliki akses terhadap hunian layak dan juga terjangkau hanya berada di angka 38,80% atau berada pada posisi terendah kedua di Indonesia. Angka ini terhitung memperihatinkan dengan total penduduk Jakarta tahun 2022 mencapai 10 juta orang dan posisi Jakarta sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia.
Tak hanya itu, hanya 56,57% dari total penduduk di Jakarta yang memiliki sendiri bangunan tempat tinggalnya. Selain itu, jumlah rumah tangga di Jakarta pada tahun 2023 sudah berkembang mencapai 2 806 727 rumah tangga. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat pada 5 tahun mendatang serta diperparah dengan lebih dari 10% rumah tangga di Jakarta tinggal di rumah kumuh, tepatnya sebesar 18,82% pada 2022 dan menjadi tertinggi nomor tiga di Indonesia.
Belum lagi angka kepadatan penduduk di Jakarta berada dapat digambarkan dengan tiap 1 km persegi dihuni oleh hampir 16 ribu jiwa. Angka ini menjadi implikasi awal dari adanya total hampir 2 juta rumah tangga yang tinggal di rumah kumuh pada tahun 2023. Rumah tangga yang tinggal di wilayah kumuh ini tersebar di 181 kelurahan dari total 261 kelurahan di Jakarta dengan luasan sebesar 1.024,52 Ha pada tahun 2023.
Harga tanah belum termasuk bangunan di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2023 terhitung mencapai Rp12.428.000 per meter persegi serta meningkat 2,97% setiap tahunnya. Bila dibandingkan dengan UMR Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023-2024 yang berada di angka Rp.5.000.000 butuh 10 tahun menabung bagi anak muda Jakarta---dengan syarat tidak membeli kebutuhan sandang dan pangan---untuk membeli rumah seluar 50 meter persegi di Jakarta dan sekitarnya.
Judul Accordion Pendek
Judul Accordion Pendek
Kategori Isu
Akses Terhadap Hunian yang Layak dan Terjangkau
"Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023, persentase rumah tangga di wilayah DKI Jakarta yang memiliki akses terhadap hunian layak dan juga terjangkau hanya berada di angka 38,80% atau berada pada posisi terendah kedua di Indonesia. Angka ini terhitung memperihatinkan dengan total penduduk Jakarta tahun 2022 mencapai 10 juta orang dan posisi Jakarta sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia.
Tak hanya itu, hanya 56,57% dari total penduduk di Jakarta yang memiliki sendiri bangunan tempat tinggalnya. Selain itu, jumlah rumah tangga di Jakarta pada tahun 2023 sudah berkembang mencapai 2 806 727 rumah tangga. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat pada 5 tahun mendatang serta diperparah dengan lebih dari 10% rumah tangga di Jakarta tinggal di rumah kumuh, tepatnya sebesar 18,82% pada 2022 dan menjadi tertinggi nomor tiga di Indonesia.
Belum lagi angka kepadatan penduduk di Jakarta berada dapat digambarkan dengan tiap 1 km persegi dihuni oleh hampir 16 ribu jiwa. Angka ini menjadi implikasi awal dari adanya total hampir 2 juta rumah tangga yang tinggal di rumah kumuh pada tahun 2023. Rumah tangga yang tinggal di wilayah kumuh ini tersebar di 181 kelurahan dari total 261 kelurahan di Jakarta dengan luasan sebesar 1.024,52 Ha pada tahun 2023.
Harga tanah belum termasuk bangunan di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2023 terhitung mencapai Rp12.428.000 per meter persegi serta meningkat 2,97% setiap tahunnya. Bila dibandingkan dengan UMR Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023-2024 yang berada di angka Rp.5.000.000 butuh 10 tahun menabung bagi anak muda Jakarta---dengan syarat tidak membeli kebutuhan sandang dan pangan---untuk membeli rumah seluar 50 meter persegi di Jakarta dan sekitarnya.
Judul Accordion Pendek
Kategori Isu
Akses Terhadap Hunian yang Layak dan Terjangkau
"Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023, persentase rumah tangga di wilayah DKI Jakarta yang memiliki akses terhadap hunian layak dan juga terjangkau hanya berada di angka 38,80% atau berada pada posisi terendah kedua di Indonesia. Angka ini terhitung memperihatinkan dengan total penduduk Jakarta tahun 2022 mencapai 10 juta orang dan posisi Jakarta sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia.
Tak hanya itu, hanya 56,57% dari total penduduk di Jakarta yang memiliki sendiri bangunan tempat tinggalnya. Selain itu, jumlah rumah tangga di Jakarta pada tahun 2023 sudah berkembang mencapai 2 806 727 rumah tangga. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat pada 5 tahun mendatang serta diperparah dengan lebih dari 10% rumah tangga di Jakarta tinggal di rumah kumuh, tepatnya sebesar 18,82% pada 2022 dan menjadi tertinggi nomor tiga di Indonesia.
Belum lagi angka kepadatan penduduk di Jakarta berada dapat digambarkan dengan tiap 1 km persegi dihuni oleh hampir 16 ribu jiwa. Angka ini menjadi implikasi awal dari adanya total hampir 2 juta rumah tangga yang tinggal di rumah kumuh pada tahun 2023. Rumah tangga yang tinggal di wilayah kumuh ini tersebar di 181 kelurahan dari total 261 kelurahan di Jakarta dengan luasan sebesar 1.024,52 Ha pada tahun 2023.
Harga tanah belum termasuk bangunan di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2023 terhitung mencapai Rp12.428.000 per meter persegi serta meningkat 2,97% setiap tahunnya. Bila dibandingkan dengan UMR Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023-2024 yang berada di angka Rp.5.000.000 butuh 10 tahun menabung bagi anak muda Jakarta---dengan syarat tidak membeli kebutuhan sandang dan pangan---untuk membeli rumah seluar 50 meter persegi di Jakarta dan sekitarnya.
Judul Accordion Pendek
Judul Accordion Pendek
Kategori Isu
Akses Terhadap Hunian yang Layak dan Terjangkau
"Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023, persentase rumah tangga di wilayah DKI Jakarta yang memiliki akses terhadap hunian layak dan juga terjangkau hanya berada di angka 38,80% atau berada pada posisi terendah kedua di Indonesia. Angka ini terhitung memperihatinkan dengan total penduduk Jakarta tahun 2022 mencapai 10 juta orang dan posisi Jakarta sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia.
Tak hanya itu, hanya 56,57% dari total penduduk di Jakarta yang memiliki sendiri bangunan tempat tinggalnya. Selain itu, jumlah rumah tangga di Jakarta pada tahun 2023 sudah berkembang mencapai 2 806 727 rumah tangga. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat pada 5 tahun mendatang serta diperparah dengan lebih dari 10% rumah tangga di Jakarta tinggal di rumah kumuh, tepatnya sebesar 18,82% pada 2022 dan menjadi tertinggi nomor tiga di Indonesia.
Belum lagi angka kepadatan penduduk di Jakarta berada dapat digambarkan dengan tiap 1 km persegi dihuni oleh hampir 16 ribu jiwa. Angka ini menjadi implikasi awal dari adanya total hampir 2 juta rumah tangga yang tinggal di rumah kumuh pada tahun 2023. Rumah tangga yang tinggal di wilayah kumuh ini tersebar di 181 kelurahan dari total 261 kelurahan di Jakarta dengan luasan sebesar 1.024,52 Ha pada tahun 2023.
Harga tanah belum termasuk bangunan di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2023 terhitung mencapai Rp12.428.000 per meter persegi serta meningkat 2,97% setiap tahunnya. Bila dibandingkan dengan UMR Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023-2024 yang berada di angka Rp.5.000.000 butuh 10 tahun menabung bagi anak muda Jakarta---dengan syarat tidak membeli kebutuhan sandang dan pangan---untuk membeli rumah seluar 50 meter persegi di Jakarta dan sekitarnya.
Judul Accordion Pendek
Kategori Isu
Akses Terhadap Hunian yang Layak dan Terjangkau
"Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023, persentase rumah tangga di wilayah DKI Jakarta yang memiliki akses terhadap hunian layak dan juga terjangkau hanya berada di angka 38,80% atau berada pada posisi terendah kedua di Indonesia. Angka ini terhitung memperihatinkan dengan total penduduk Jakarta tahun 2022 mencapai 10 juta orang dan posisi Jakarta sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia.
Tak hanya itu, hanya 56,57% dari total penduduk di Jakarta yang memiliki sendiri bangunan tempat tinggalnya. Selain itu, jumlah rumah tangga di Jakarta pada tahun 2023 sudah berkembang mencapai 2 806 727 rumah tangga. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat pada 5 tahun mendatang serta diperparah dengan lebih dari 10% rumah tangga di Jakarta tinggal di rumah kumuh, tepatnya sebesar 18,82% pada 2022 dan menjadi tertinggi nomor tiga di Indonesia.
Belum lagi angka kepadatan penduduk di Jakarta berada dapat digambarkan dengan tiap 1 km persegi dihuni oleh hampir 16 ribu jiwa. Angka ini menjadi implikasi awal dari adanya total hampir 2 juta rumah tangga yang tinggal di rumah kumuh pada tahun 2023. Rumah tangga yang tinggal di wilayah kumuh ini tersebar di 181 kelurahan dari total 261 kelurahan di Jakarta dengan luasan sebesar 1.024,52 Ha pada tahun 2023.
Harga tanah belum termasuk bangunan di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2023 terhitung mencapai Rp12.428.000 per meter persegi serta meningkat 2,97% setiap tahunnya. Bila dibandingkan dengan UMR Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023-2024 yang berada di angka Rp.5.000.000 butuh 10 tahun menabung bagi anak muda Jakarta---dengan syarat tidak membeli kebutuhan sandang dan pangan---untuk membeli rumah seluar 50 meter persegi di Jakarta dan sekitarnya.
Judul Accordion Pendek
Judul Accordion Pendek
Kategori Isu
Akses Terhadap Hunian yang Layak dan Terjangkau
"Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023, persentase rumah tangga di wilayah DKI Jakarta yang memiliki akses terhadap hunian layak dan juga terjangkau hanya berada di angka 38,80% atau berada pada posisi terendah kedua di Indonesia. Angka ini terhitung memperihatinkan dengan total penduduk Jakarta tahun 2022 mencapai 10 juta orang dan posisi Jakarta sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Indonesia.
Tak hanya itu, hanya 56,57% dari total penduduk di Jakarta yang memiliki sendiri bangunan tempat tinggalnya. Selain itu, jumlah rumah tangga di Jakarta pada tahun 2023 sudah berkembang mencapai 2 806 727 rumah tangga. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat pada 5 tahun mendatang serta diperparah dengan lebih dari 10% rumah tangga di Jakarta tinggal di rumah kumuh, tepatnya sebesar 18,82% pada 2022 dan menjadi tertinggi nomor tiga di Indonesia.
Belum lagi angka kepadatan penduduk di Jakarta berada dapat digambarkan dengan tiap 1 km persegi dihuni oleh hampir 16 ribu jiwa. Angka ini menjadi implikasi awal dari adanya total hampir 2 juta rumah tangga yang tinggal di rumah kumuh pada tahun 2023. Rumah tangga yang tinggal di wilayah kumuh ini tersebar di 181 kelurahan dari total 261 kelurahan di Jakarta dengan luasan sebesar 1.024,52 Ha pada tahun 2023.
Harga tanah belum termasuk bangunan di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2023 terhitung mencapai Rp12.428.000 per meter persegi serta meningkat 2,97% setiap tahunnya. Bila dibandingkan dengan UMR Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023-2024 yang berada di angka Rp.5.000.000 butuh 10 tahun menabung bagi anak muda Jakarta---dengan syarat tidak membeli kebutuhan sandang dan pangan---untuk membeli rumah seluar 50 meter persegi di Jakarta dan sekitarnya.
Isunya kurang lengkap? Share isu kamu, nanti kita tambahin 👉
Menurut saya,
Menurut saya,
Isunya kurang lengkap? Share isu kamu, nanti kita tambahin 👉
Isunya kurang lengkap? Share isu kamu, nanti kita tambahin 👉
Baca berita seputar pilkada daerah
Baca berita seputar pilkada daerah
Menemukan konten yang kurang sesuai?
Jika kamu menemukan konten kami yang dirasa kurang sesuai, baik dari segi sumber informasi atau data, masukkan feedbackmu melalui feedback form atau kontak kami melalui contact@bijakdemokrasi.id, agar kami dapat mereview ulang.