Kota Surabaya
Kota Surabaya
Kota Surabaya
Peneliti
Gabrielle Jane
Editor
Praja Firdaus Nuryananda
Untuk warga Kota Surabaya, selain memilih walikota, kamu juga harus memilih gubernur Provinsi Jawa Timur.
Untuk warga Kota Surabaya, selain memilih walikota, kamu juga harus memilih gubernur Provinsi Jawa Timur.
Calon Pasangan Kandidat
(1)
:
Didukung semua partai
Didukung semua partai
Profil daerah
PERMASALAHAN DAERAH
BACA LAINNYA
🗺️ Profil Daerah
🗺️ Profil Daerah
Tentang Daerah
Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia dan pusat ekonomi di Jawa Timur. Kota ini berperan penting sebagai pelabuhan utama dan memiliki nilai sejarah seperti Tugu Pahlawan.
Jumlah Penduduk
± 2,9 Juta
Luas
350,54 km²
ANGKA PENGANGGURAN (FEB 2024)
6.76 %
-0.86
UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR 2024)
Rp 4,72 Juta
Total Aktivitas ekonomi daerah (pdrb)
Rp 715 Triliun
SEKTOR PENDORONG EKONOMI (2023)
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Rp 201 Triliun
Industri Pengolahan
Rp 135 Triliun
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Rp 114 Triliun
Data diambil dari laporan BPS: "PDRB Kota Surabaya Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2022-2023"
Tentang Daerah
Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia dan pusat ekonomi di Jawa Timur. Kota ini berperan penting sebagai pelabuhan utama dan memiliki nilai sejarah seperti Tugu Pahlawan.
Jumlah Penduduk
± 2,9 Juta
Luas
350,54 km²
ANGKA PENGANGGURAN (FEB 2024)
6.76 %
-0.86
UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR 2024)
Rp 4,72 Juta
Total Aktivitas ekonomi daerah (pdrb)
Rp 715 Triliun
SEKTOR PENDORONG EKONOMI (2023)
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Rp 201 Triliun
Industri Pengolahan
Rp 135 Triliun
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Rp 114 Triliun
Data diambil dari laporan BPS: "PDRB Kota Surabaya Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2022-2023"
Tentang Daerah
Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia dan pusat ekonomi di Jawa Timur. Kota ini berperan penting sebagai pelabuhan utama dan memiliki nilai sejarah seperti Tugu Pahlawan.
Jumlah Penduduk
± 2,9 Juta
Luas
350,54 km²
ANGKA PENGANGGURAN (FEB 2024)
6.76 %
-0.86
UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR 2024)
Rp 4,72 Juta
Total Aktivitas ekonomi daerah (pdrb)
Rp 715 Triliun
SEKTOR PENDORONG EKONOMI (2023)
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Rp 201 Triliun
Industri Pengolahan
Rp 135 Triliun
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Rp 114 Triliun
Data diambil dari laporan BPS: "PDRB Kota Surabaya Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2022-2023"
Keuangan Daerah
Keuangan Daerah
Keuangan Daerah
⚠️ Isu Sorotan Daerah
⚠️ Isu Sorotan Daerah
Banjir
Iklim dan lingkungan
Lagi-lagi, Banjir Lagi
Bisa dibilang, banjir adalah masalah ‘klasik’ Kota Surabaya. Mungkin kamu pun hafal daerah yang langganan banjir - Asemrowo, Benowo, Dukuh Kupang, Pakal, dan masih banyak lagi. Kondisi banjirnya pun bervariasi - dari air semata kaki, sebetis, bahkan kadang selutut. Tidak hanya menyebabkan macet dan terganggunya kegiatan, banjir juga mengakibatkan kerugian seperti rusaknya rumah, peralatan elektronik, dan timbulnya penyakit.
Kalau ditelusuri, sebenarnya penyebab banjir ada banyak. Biasanya, memang dari cuaca buruk (hujan lebat tiada henti) plus topografi. Tapi, dapat juga disebabkan perilaku warga, misalnya, buang sampah sembarangan. Sistem drainase pun akhirnya terdampak dan jadi mampet. Bahkan, WALHI juga mencatat bahwa berkurangnya jumlah RTH berkontribusi pada masalah banjir di Surabaya.
Lalu, bagaimana upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi masalah langganan yang satu ini? Dari segi perencanaan, isu banjir sudah masuk ke RPJMD Surabaya 2021-2026. APBD 2025 pun salah satunya juga difokuskan untuk menuntaskan penanganan banjir. Sedangkan, di lapangan Pemkot Surabaya biasanya mengupayakan adanya pompa penyedot, pembangunan saluran air, serta menggencarkan pembangunan bozem (waduk) untuk menampung air hujan.
Bagaimana dengan akhir tahun 2024? Sebentar lagi akan memasuki paruh akhir tahun 2024 - sekaligus mulai memasuki musim penghujan. Di saat inilah tepat untuk kembali mengevaluasi upaya Pemkot dalam memitigasi banjir - supaya kita tidak lagi berkata, lagi lagi banjir lagi!
Banjir
Iklim dan lingkungan
Lagi-lagi, Banjir Lagi
Bisa dibilang, banjir adalah masalah ‘klasik’ Kota Surabaya. Mungkin kamu pun hafal daerah yang langganan banjir - Asemrowo, Benowo, Dukuh Kupang, Pakal, dan masih banyak lagi. Kondisi banjirnya pun bervariasi - dari air semata kaki, sebetis, bahkan kadang selutut. Tidak hanya menyebabkan macet dan terganggunya kegiatan, banjir juga mengakibatkan kerugian seperti rusaknya rumah, peralatan elektronik, dan timbulnya penyakit.
Kalau ditelusuri, sebenarnya penyebab banjir ada banyak. Biasanya, memang dari cuaca buruk (hujan lebat tiada henti) plus topografi. Tapi, dapat juga disebabkan perilaku warga, misalnya, buang sampah sembarangan. Sistem drainase pun akhirnya terdampak dan jadi mampet. Bahkan, WALHI juga mencatat bahwa berkurangnya jumlah RTH berkontribusi pada masalah banjir di Surabaya.
Lalu, bagaimana upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi masalah langganan yang satu ini? Dari segi perencanaan, isu banjir sudah masuk ke RPJMD Surabaya 2021-2026. APBD 2025 pun salah satunya juga difokuskan untuk menuntaskan penanganan banjir. Sedangkan, di lapangan Pemkot Surabaya biasanya mengupayakan adanya pompa penyedot, pembangunan saluran air, serta menggencarkan pembangunan bozem (waduk) untuk menampung air hujan.
Bagaimana dengan akhir tahun 2024? Sebentar lagi akan memasuki paruh akhir tahun 2024 - sekaligus mulai memasuki musim penghujan. Di saat inilah tepat untuk kembali mengevaluasi upaya Pemkot dalam memitigasi banjir - supaya kita tidak lagi berkata, lagi lagi banjir lagi!
Banjir
Iklim dan lingkungan
Lagi-lagi, Banjir Lagi
Bisa dibilang, banjir adalah masalah ‘klasik’ Kota Surabaya. Mungkin kamu pun hafal daerah yang langganan banjir - Asemrowo, Benowo, Dukuh Kupang, Pakal, dan masih banyak lagi. Kondisi banjirnya pun bervariasi - dari air semata kaki, sebetis, bahkan kadang selutut. Tidak hanya menyebabkan macet dan terganggunya kegiatan, banjir juga mengakibatkan kerugian seperti rusaknya rumah, peralatan elektronik, dan timbulnya penyakit.
Kalau ditelusuri, sebenarnya penyebab banjir ada banyak. Biasanya, memang dari cuaca buruk (hujan lebat tiada henti) plus topografi. Tapi, dapat juga disebabkan perilaku warga, misalnya, buang sampah sembarangan. Sistem drainase pun akhirnya terdampak dan jadi mampet. Bahkan, WALHI juga mencatat bahwa berkurangnya jumlah RTH berkontribusi pada masalah banjir di Surabaya.
Lalu, bagaimana upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi masalah langganan yang satu ini? Dari segi perencanaan, isu banjir sudah masuk ke RPJMD Surabaya 2021-2026. APBD 2025 pun salah satunya juga difokuskan untuk menuntaskan penanganan banjir. Sedangkan, di lapangan Pemkot Surabaya biasanya mengupayakan adanya pompa penyedot, pembangunan saluran air, serta menggencarkan pembangunan bozem (waduk) untuk menampung air hujan.
Bagaimana dengan akhir tahun 2024? Sebentar lagi akan memasuki paruh akhir tahun 2024 - sekaligus mulai memasuki musim penghujan. Di saat inilah tepat untuk kembali mengevaluasi upaya Pemkot dalam memitigasi banjir - supaya kita tidak lagi berkata, lagi lagi banjir lagi!
Transportasi Umum
Infrastruktur dan pelayanan publik
Melihat Komitmen Transportasi Publik di Surabaya
Kalau kamu ditanya “Gimana sih kalau mau ke Tunjungan Plaza”, apakah kamu akan langsung merekomendasikan layanan bus umum ataupun angkot? Mungkin tidak. Tidak heran, karena memang saat ini transportasi publik di Surabaya dinilai kurang reliable.
Bisa dibilang, transportasi publik bukan fokus utama Pemerintah Kota Surabaya. Yup, Suroboyo Bus dan Trans Semanggi baru hadir setelah tahun 2020. Bandingkan dengan Yogyakarta (2008) ataupun Semarang (2009). Jumlah koridor pun relatif rendah. Belum lagi dari harga - jauh lebih mahal dibandingkan di kota-kota besar lainnya. Hadirnya saat ini juga bukan tanpa kritik. Kedua bus yang tersedia di Surabaya terasa kurang terintegrasi - mengingat operator yang berbeda dan rute yang sepertinya tidak nyambung.
Pemberian layanan dari Trans Semanggi juga sempat terhenti. Belum lagi masalah mengenai jumlah headway rendah (30 menit per mobil) dan jam operasi yang relatif singkat; hanya hingga pukul 21.00 WIB.
Pemerintah Kota Surabaya punya PR atas transportasi publik ini. Ke depan, harus ada inovasi dan konsistensi layanan yang baik agar dapat menarik warga sekitar untuk beralih ke transportasi publik. Harapannya, ini bisa mengurangi kemacetan Surabaya - kota yang pernah jadi salah satu kota termacet di dunia. Sekaligus juga, mengubah mindset dan budaya warga terhadap kendaraan umum - agar Surabaya tidak melulu jadi kota yang bergantung pada kendaraan pribadinya.
Transportasi Umum
Transportasi Umum
Infrastruktur dan pelayanan publik
Melihat Komitmen Transportasi Publik di Surabaya
Kalau kamu ditanya “Gimana sih kalau mau ke Tunjungan Plaza”, apakah kamu akan langsung merekomendasikan layanan bus umum ataupun angkot? Mungkin tidak. Tidak heran, karena memang saat ini transportasi publik di Surabaya dinilai kurang reliable.
Bisa dibilang, transportasi publik bukan fokus utama Pemerintah Kota Surabaya. Yup, Suroboyo Bus dan Trans Semanggi baru hadir setelah tahun 2020. Bandingkan dengan Yogyakarta (2008) ataupun Semarang (2009). Jumlah koridor pun relatif rendah. Belum lagi dari harga - jauh lebih mahal dibandingkan di kota-kota besar lainnya. Hadirnya saat ini juga bukan tanpa kritik. Kedua bus yang tersedia di Surabaya terasa kurang terintegrasi - mengingat operator yang berbeda dan rute yang sepertinya tidak nyambung.
Pemberian layanan dari Trans Semanggi juga sempat terhenti. Belum lagi masalah mengenai jumlah headway rendah (30 menit per mobil) dan jam operasi yang relatif singkat; hanya hingga pukul 21.00 WIB.
Pemerintah Kota Surabaya punya PR atas transportasi publik ini. Ke depan, harus ada inovasi dan konsistensi layanan yang baik agar dapat menarik warga sekitar untuk beralih ke transportasi publik. Harapannya, ini bisa mengurangi kemacetan Surabaya - kota yang pernah jadi salah satu kota termacet di dunia. Sekaligus juga, mengubah mindset dan budaya warga terhadap kendaraan umum - agar Surabaya tidak melulu jadi kota yang bergantung pada kendaraan pribadinya.
Reklamasi
Iklim dan lingkungan
Ancaman dari Pesisir Surabaya: Rencana Reklamasi Sekitar Kenjeran
Rek, tau nggak, di Surabaya ada rencana reklamasi pantai timur Surabaya? Proyek yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dikenal juga dengan nama “Surabaya Waterfront Land” (SWL), dan rencananya dikembangkan oleh pengembang Kenjeran Park.
Rencana ini bukanlah yang pertama. Sekitar tahun 2009 lalu, juga pernah ada berita serupa mengenai rencana reklamasi di daerah mangrove. Lalu, hal serupa juga terjadi di tahun 2012 - dan bahkan hingga merusak mangrove daerah sekitarnya!
Lalu, kenapa saat ini proyek kembali hendak dilanjutkan? Sebagian menilai proyek SWL ini dapat meningkatkan nilai ekonomi di kawasan pesisir Surabaya, khususnya di daerah Kenjeran. Sayangnya, jelas ada risiko besar - rusaknya lingkungan sekitar (termasuk mangrove) di kawasan Wonorejo, terancamnya pekerjaan nelayan sekitar wilayah yang direklamasi.
Baktiono, Ketua Komisi C DPRD, sudah mendesak agar proyek ini dihentikan. Hal ini didasarkan karena proyek SWL belum memiliki kajian spesifik proyek. Senada dengan DPRD, WALHI turut menolak karena dinilai tidak melibatkan partisipasi warga. Bagaimana dengan kamu?
Reklamasi
Reklamasi
Iklim dan lingkungan
Ancaman dari Pesisir Surabaya: Rencana Reklamasi Sekitar Kenjeran
Rek, tau nggak, di Surabaya ada rencana reklamasi pantai timur Surabaya? Proyek yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dikenal juga dengan nama “Surabaya Waterfront Land” (SWL), dan rencananya dikembangkan oleh pengembang Kenjeran Park.
Rencana ini bukanlah yang pertama. Sekitar tahun 2009 lalu, juga pernah ada berita serupa mengenai rencana reklamasi di daerah mangrove. Lalu, hal serupa juga terjadi di tahun 2012 - dan bahkan hingga merusak mangrove daerah sekitarnya!
Lalu, kenapa saat ini proyek kembali hendak dilanjutkan? Sebagian menilai proyek SWL ini dapat meningkatkan nilai ekonomi di kawasan pesisir Surabaya, khususnya di daerah Kenjeran. Sayangnya, jelas ada risiko besar - rusaknya lingkungan sekitar (termasuk mangrove) di kawasan Wonorejo, terancamnya pekerjaan nelayan sekitar wilayah yang direklamasi.
Baktiono, Ketua Komisi C DPRD, sudah mendesak agar proyek ini dihentikan. Hal ini didasarkan karena proyek SWL belum memiliki kajian spesifik proyek. Senada dengan DPRD, WALHI turut menolak karena dinilai tidak melibatkan partisipasi warga. Bagaimana dengan kamu?
Penyakit TBC
Pendidikan dan kesehatan
Uhuk, Angka TBC di Surabaya ternyata Masih Tinggi
Penyakit TBC adalah penyakit yang ngeri banget dan lagi banyak di Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat, skrining untuk deteksi dini, hingga pemberian pengobatan gratis bagi penderita yang terdeteksi. Selain itu, kampanye untuk meningkatkan kesadaran mengenai gejala-gejala TBC terus digalakkan, terutama di daerah padat penduduk yang menjadi lokasi penyebaran penyakit ini. Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, juga mengeluarkan SE untuk percepatan penanganan kasus TBC di akhir tahun 2023.
Apa upaya-upaya itu efektif? Faktanya, angka TBC di Surabaya masih cukup tinggi. Data tahun 2023 menunjukkan ada 11.683 kasus, dan per April 2024 kemarin sudah ada 3.228 temuan kasus. Walhasil Surabaya menjadi kota dengan penyumbang kasus TBC terbanyak di Jawa Timur, mencapai 12% dari total kasus provinsi. Angka keberhasilan pengobatan atau success rate mencapai 90%, tapi ini pun masih tertinggal dibandingkan Madiun dan Mojokerto yang memiliki angka keberhasilan lebih tinggi. Kebayang nggak pentingnya kita mengatasi TBC ini?
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya 2021-2026, pemerintah sudah memasukkan agenda sekaligus mengupayakan untuk menekan angka TBC. Ini untuk turut mendukung peningkatan angka harapan hidup. Perlu pengawalan bersama untuk memastikan persentase TBC di Surabaya pelan-pelan menurun.
Penyakit TBC
Penyakit TBC
Pendidikan dan kesehatan
Uhuk, Angka TBC di Surabaya ternyata Masih Tinggi
Penyakit TBC adalah penyakit yang ngeri banget dan lagi banyak di Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat, skrining untuk deteksi dini, hingga pemberian pengobatan gratis bagi penderita yang terdeteksi. Selain itu, kampanye untuk meningkatkan kesadaran mengenai gejala-gejala TBC terus digalakkan, terutama di daerah padat penduduk yang menjadi lokasi penyebaran penyakit ini. Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, juga mengeluarkan SE untuk percepatan penanganan kasus TBC di akhir tahun 2023.
Apa upaya-upaya itu efektif? Faktanya, angka TBC di Surabaya masih cukup tinggi. Data tahun 2023 menunjukkan ada 11.683 kasus, dan per April 2024 kemarin sudah ada 3.228 temuan kasus. Walhasil Surabaya menjadi kota dengan penyumbang kasus TBC terbanyak di Jawa Timur, mencapai 12% dari total kasus provinsi. Angka keberhasilan pengobatan atau success rate mencapai 90%, tapi ini pun masih tertinggal dibandingkan Madiun dan Mojokerto yang memiliki angka keberhasilan lebih tinggi. Kebayang nggak pentingnya kita mengatasi TBC ini?
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya 2021-2026, pemerintah sudah memasukkan agenda sekaligus mengupayakan untuk menekan angka TBC. Ini untuk turut mendukung peningkatan angka harapan hidup. Perlu pengawalan bersama untuk memastikan persentase TBC di Surabaya pelan-pelan menurun.
Pungli
Korupsi dan kebebasan berpendapat
Marak Pungli di Surabaya, mulai “Uang Keamanan” hingga “Uang Parkir”!
Buat orang Surabaya, pasti sudah familiar sama kasus pungli di sekitar Sekolah Petra Manyar. Hal ini dimulai sejak adanya kenaikan iuran keamanan dari RW sekitar ke Sekolah Petra Manyar - semula 25 juta rupiah, hingga mencapai 35 juta rupiah per bulan! Sekolah pun ngeluh karena tidak adanya transparansi yang jelas atas alokasi iuran tersebut. Setelah deadlock, pihak RW pun menutup akses yang menghubungkan jalan raya dengan sekolah.
Selain bentuk pungutan warga tanpa dasar hukum tersebut, Surabaya juga dihantui praktik pungli berupa parkir liar. Modusnya macem-macem. Yang paling umum, datang sebagai juru parkir dadakan alias jukir liar. Atau, menarik pungutan di atas harga yang semestinya, dan juga dengan memalsukan tiket. Bayangin, parkir liar di kebun binatang berhasil memungut 35 ribu per roda empat! Di luar, ada juga pungli rutan dan pungli di instansi pendidikan/ sekolah. Kondisi ini perlu jadi perhatian bersama karena berpotensi menggerus kepercayaan ke pemerintah.
Terus, pemerintah sudah melakukan apa saja sih, untuk mengatasi ini? Sejauh ini, Pemkot Surabaya sudah membuka layanan pengaduan untuk instansi pendidikan. Walikota Eri Cahyadi juga pernah memberikan tindakan tegas untuk oknum pungli. Tapi untuk isu parkir, sepertinya masih gitu-gitu aja. Sejauh ini memang pemerintah udah mencoba melakukan berbagai cara untuk mengatasi, termasuk dengan mengoperasikan parkir meter, pembayaran non tunai ke kas daerah, hingga menggembosi kendaraan yang parkir sembarangan. Tapi apakah angka dan keluhan parkir liar akan menurun?
Pungli
Pungli
Korupsi dan kebebasan berpendapat
Marak Pungli di Surabaya, mulai “Uang Keamanan” hingga “Uang Parkir”!
Buat orang Surabaya, pasti sudah familiar sama kasus pungli di sekitar Sekolah Petra Manyar. Hal ini dimulai sejak adanya kenaikan iuran keamanan dari RW sekitar ke Sekolah Petra Manyar - semula 25 juta rupiah, hingga mencapai 35 juta rupiah per bulan! Sekolah pun ngeluh karena tidak adanya transparansi yang jelas atas alokasi iuran tersebut. Setelah deadlock, pihak RW pun menutup akses yang menghubungkan jalan raya dengan sekolah.
Selain bentuk pungutan warga tanpa dasar hukum tersebut, Surabaya juga dihantui praktik pungli berupa parkir liar. Modusnya macem-macem. Yang paling umum, datang sebagai juru parkir dadakan alias jukir liar. Atau, menarik pungutan di atas harga yang semestinya, dan juga dengan memalsukan tiket. Bayangin, parkir liar di kebun binatang berhasil memungut 35 ribu per roda empat! Di luar, ada juga pungli rutan dan pungli di instansi pendidikan/ sekolah. Kondisi ini perlu jadi perhatian bersama karena berpotensi menggerus kepercayaan ke pemerintah.
Terus, pemerintah sudah melakukan apa saja sih, untuk mengatasi ini? Sejauh ini, Pemkot Surabaya sudah membuka layanan pengaduan untuk instansi pendidikan. Walikota Eri Cahyadi juga pernah memberikan tindakan tegas untuk oknum pungli. Tapi untuk isu parkir, sepertinya masih gitu-gitu aja. Sejauh ini memang pemerintah udah mencoba melakukan berbagai cara untuk mengatasi, termasuk dengan mengoperasikan parkir meter, pembayaran non tunai ke kas daerah, hingga menggembosi kendaraan yang parkir sembarangan. Tapi apakah angka dan keluhan parkir liar akan menurun?
Isunya kurang lengkap? Share isu kamu, nanti kita tambahin 👉
Menurut saya,
Menurut saya,
Isunya kurang lengkap? Share isu kamu, nanti kita tambahin 👉
Isunya kurang lengkap? Share isu kamu, nanti kita tambahin 👉
Baca berita seputar pilkada daerah
Baca berita seputar pilkada daerah
Menemukan konten yang kurang sesuai?
Jika kamu menemukan konten kami yang dirasa kurang sesuai, baik dari segi sumber informasi atau data, masukkan feedbackmu melalui feedback form atau kontak kami melalui contact@bijakdemokrasi.id, agar kami dapat mereview ulang.